Artikel
tentang Perjalanan Manusia Menuju Akhirat dalam gaya bahasa
yang menyentuh, padat, dan bernuansa Islami:
Perjalanan Manusia Menuju Akhirat: Dari
Dunia Menuju Kehidupan Abadi
"Setiap yang bernyawa akan merasakan
mati. Kemudian hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."
(QS. Al-‘Ankabut: 57)
Hidup di dunia hanyalah persinggahan sementara.
Seindah apapun kehidupan ini, ia bukan tujuan akhir. Dunia ibarat ladang tempat
menanam; sementara akhirat adalah tempat memanen. Perjalanan manusia menuju
akhirat adalah perjalanan yang pasti, tanpa kecuali, dan penuh makna bagi
mereka yang mau merenungi.
1. Awal Kehidupan: Titipan Ruh dalam
Jasmani
Segalanya bermula ketika ruh ditiupkan ke dalam
janin di rahim ibu. Manusia lahir ke dunia tanpa membawa apa-apa. Lalu ia
tumbuh, belajar, bekerja, mencintai, dan menjalani berbagai peran. Namun, satu
hal yang sering dilupakan adalah bahwa setiap langkah hidup adalah bagian dari
perjalanan pulang—pulang kepada Sang Pencipta.
2. Kematian: Gerbang Menuju Akhirat
Kematian bukanlah akhir, melainkan awal dari
kehidupan yang sesungguhnya. Ia adalah jembatan antara dunia yang fana dan
akhirat yang kekal. Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang cerdas adalah orang yang
selalu mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelahnya."
(HR. Ibnu Majah)
Setiap manusia akan melewati sakaratul
maut—detik-detik perpisahan ruh dengan jasad. Saat itulah tirai dunia
tersingkap dan mata hati mulai melihat kenyataan akhirat.
3. Alam Barzakh: Waktu Menanti
Setelah kematian, manusia akan memasuki alam
barzakh, tempat penantian sebelum hari kiamat. Di sinilah ruh diuji
dan diberi balasan sementara, sesuai amal di dunia. Bagi orang beriman, kubur
menjadi taman dari taman-taman surga. Namun bagi yang ingkar, kubur bisa
menjadi lubang dari lubang-lubang neraka.
4. Hari Kiamat: Hari Kebangkitan dan
Perhitungan
Ketika kiamat tiba, semua manusia akan
dibangkitkan. Langit terbelah, bumi diguncang, dan semua yang hidup akan
dihadapkan kepada Allah SWT. Di hari itu, tidak ada lagi harta, jabatan, atau
pengaruh. Hanya amal yang akan berbicara.
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat zarrah, niscaya akan dia melihat (balasannya), dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya akan dia melihat (balasannya
pula)."
(QS. Az-Zalzalah: 7-8)%
5. Shirath dan Penentuan Akhir
Setelah hisab (perhitungan amal), manusia akan
melewati Shirath, jembatan yang terbentang di atas neraka.
Hanya orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang akan mampu melewatinya
dengan selamat menuju surga. Yang lainnya akan tergelincir sesuai kadar
dosanya.
6. Surga atau Neraka: Tempat Kembali yang
Kekal
Akhir dari perjalanan ini adalah dua tempat: surga
bagi mereka yang taat dan neraka bagi mereka yang ingkar.
Surga adalah balasan bagi jiwa yang bersih, penuh rahmat dan kenikmatan tiada
tara. Sedangkan neraka adalah tempat siksaan bagi mereka yang menolak
kebenaran.
Namun, rahmat Allah selalu lebih besar dari murka-Nya. Bagi mereka yang bertaubat, berharap, dan memperbaiki diri, selalu ada jalan pulang yang indah.
Penutup
Perjalanan menuju akhirat adalah keniscayaan.
Maka, selama napas masih ada, persiapkan bekal terbaik. Iman, amal shaleh,
dzikir, sedekah, serta akhlak mulia—semua akan menjadi penolong di akhirat
kelak.
"Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
lupakan bagianmu di dunia..."(QS. Al-Qashash: 77)
Semoga kita termasuk golongan yang diberi husnul
khatimah, dimudahkan hisabnya, dan dikumpulkan di surga-Nya bersama orang-orang
yang dicintai-Nya.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
By Al Khamidy